Inilah Hal-Hal Mengejutkan Tentang Sniper Indonesia Terbaik Dunia

Apa ada yang pernah menonton film American Sniper? Yap, film nominasi Oscar kategori Best Picture memang layak ditonton. Didalamnya menceritakan tentang seorang sniper alias penembak jitu asal Amerika Serikat, Chris Kyle. Nah berbicara tentang sniper, ternyata negara kita, negara Indonesia juga mempunya seorang sniper hebat. Seorang sniper yang dimiliki Indonesia ini termasuk salah satu dari 14 sniper terbaik yang ada di dunia. Beliau bernama Bapak Tatang Koswara. Walaupun beliau telah meninggal dunia, kita semua tentu akan selalu mengenang prestasi beliau yang sangat luar biasa ini. Nah ternyata Alm. Bpk koswara pernah menceritakan hal-hal mengejutkan semasa hidupnya:

Awalnya Beliau Tidak Berniat Menjadi Tentara

Meskipun Ayah beliau adalah seorang tentara, beliau sendiri nggak berniat untuk menjadi seorang tentara seperti ayahnya ini . Tapi ternyata nasib berkata lain. Tepat pada tahun 1967, beliau mendapat tugas dari ibunya untuk mengantar adiknya mendaftar menjadi anggota TNI. Nah, saat beliau menunggu adiknya tes, beliau bertemu dengan seorang perwira Dandim di Banten yang ternyata mengenal beliau. Akhirnya beliau diminta perwira Dandim untuk ikutan daftar menjadi anggota TNI.

Keesokan harinya pun beliau menyiapkan segala persyaratan dan keperluan untuk mendaftarkan dirinya lewat jalur tamtama. Beliau mendaftar menjadi prajurit tamtama dengan menggunakan ijazah SR atau Sekolah Rakyat. Kalau sekarang sih setara  dengan SD. Dan ternyata, beliau lulus , meskipun adiknya harus mencoba mendaftar lagi tahun depan ke TNI AD. nasib siapa yang tahu.

Kisahnya Menjadi Prajurit TNI AD

Karena sudah terbiasa dengan kehidupan di kampung, beliau nggak merasa kesulitan dengan pelajaran militer, baik dalam hal fisik, berenang maupun menembak. beliau pun mendapat sorotan dari atasannya. Sampai akhirnya pada tahun 1974-1975, beliau dengan 7 rekannya terpilih buat masuk program MTT (mobile training teams) yang dipimpin oleh Kapten Conway dari Amerika Serikat.

Saat itu, Indonesia belum punya yang namanya sniper dan antiteror. Akhirnya muncullah ide dari perwira TNI buat melatih sniper. beliau dan 59 anggota TNI AD yang lain mendapat pelatihan dari Kaptenn Conway selama 2 tahun sob. Disana mereka dilatih untuk menembak jitu dari jarak 300, 600 dan 900 meter. Nggak cuma dilatih jadi sniper, tapi mereka juga dilatih bertempur melawan penyusup, melakukan kamuflase, melacak jejak serta bagaimana menghilangka jejak.

Ternyata dari 2 tahun masa pelatihan dan dari 60 orang peserta, hanya 17 orang yang lulus. Dan jelas, beliau salah satunya. Ke-17 orang tersebut mendapatkan hadiah senjata yang juga digunakan oleh sniper legendaris Marinie AS, Carlos Hatchcock saat perang di Vietnam.

Menjalankan Misi Rahasia Yang Baru Diungkapkan Setelah Puluhan Tahun

Ilmu dan senjata yang ia dapatkan saat 2 tahuh pelatihan bersama Kapten Conway membuat beliau ditarik Kolonel Edi Sudrajat, Komandan Pusat Pendidikan Infanteri Cimahi untuk menjadi pengawal pribadi dan menjadi sniper saat terjun ke medan perang di Timor Timur pada tahun 1977- 1978. Beliau mendapat 2 tugas saat berada di medan perang. Tugas pertama adalah melumpuhkan kekuatan musuh dan kedua, menjadi intelijen yang bertugas untuk masuk ke jantung pertahanan dan mengacaukan pertahanan lawan.

Lawan yang dihadapi beliau pun bukan musuh yang lemah, tapi adalah pasukan FRETELIN yang punya kemampuan gerilya hebat dan tahu persis medan di Timor Timur.

Misi yang ia jalankan ini adalah misi rahasia. Beliau nggak boleh mengungkapkannya kepada orang lain. Bahkan dengan istrinya sendiri. Beliau hanya boleh mengungkapkan misi ini jika diperintahkan. Tapi pada akhirnya ada orang lain yang mengungkapkannya terlebih dahulu.

Pernah Tertangkap Musuh

Meski menjadi sniper terbaik, beliau tidak luput dari yang namanya sasaran tembak. Saat menjalankan misi rahasianya itu, 2 peluru berhasil mengenai beliau. dengan bantuan gunting kuku, beliau mencoba mengeluarkan peluru yang bersarang di betisnya.

Peluru Yang Berhasil Menembus Lawan

Empat kali masuk ke medan perang, peluru beliau berhasil membunuh 80 orang. Bahkan, dalam aksi pertamanya dari 50 peluru 49 peluru berhasil menembus musuh.

Berada Di Posisi Ke-13 Sniper Elite Dunia

Karena kemampuannya yang menakjubkan itu, beliau disebut-sebut sebagai salah satu sniper terbaik dunia, seperti yang ditulis dalam buku Sniper Training, Techniques and Weapons karya Peter Brookesmith yang diterbitkan pada tahun 2000. Dalam buku tersebut, mantan veteran perang ini masuk posisi ke-13 dari 14 besar Sniper’s Roll of Honour di dunia. Standing applause buat Pak Tatang

Anaknya Tidak Mengetahui Jika Ayahnya Adalah Salah Satu Sniper Terbaik Dunia

Ternyata Yudha, putera pak koswara ini tidak mengetahui bahwa sang ayah ternyata salah satu sniper terbaik dunia.Ternyata selama ini ayahnya hanya menceritakan kalau tugas di TNI dan pernah menjalankan misi di Timor Timur. Yudha baru tahu kalau ayahnya adalah sniper terbaik dunia setelah diangkat oleh media.

Hidup Pas-Pasan Dimasa Tua

Pensiun pada tahun 1996, dengan pangkat terakhir adalah pembantu letnan satu (Peltu), uang pensiunan yang didapat beliau tidak seberapa. demi menyambung hidup, beliau dan istrinya membuka sebuah warung makan di lingkungan Kodiklat TNI AD di Bandung dan sesekali beliau melatih juniornya di TNI AD.

Meninggal Setelah Selesai Syuting Hitam Putih

Beliau diundang oleh Trans 7 untuk mengikuti syuting Hitam Putih dan Bukan Empat Mata di Jakarta. Sebelum syuting Hitam Putih dimulai, beliau sempat bilang ke host Hitam Putih, Deddy Corbuzier jika suaranya kurang jelas, beliau minta maaf karena beliau punya riwayat sakit jantung. Segmen 1 dan segmen 2 berjalan dengan lancar, tapi setelah break beliau sudah menunjukkan tanda-tanda kurang sehat. Memang sih, beliau mempunyai riwayat sakit jantung dan pernah melakukan operasi. Akhirnya beliau dibawa ke rumah sakit. Tapi sayangnya sekitar pukul 8 malam pada tanggal 3 Maret 2015, beliau menghembuskan nafas terakhirnya. Sebelum meninggal, beliau sempat mengatakan “darahku di merah putih”.

Seperti kata pepatah : Gajah mati meninggalkan gading, harimau mati meninggalkan belang, manusia mati meninggalkan nama. Nama dan jasa-jasa Tatang Koswara terhadap Indonesia akan selalu dikenang. Semoga arwah beliau diterima disisiNya. Aamiin

Berikut beberapa hal yang sempat beliau ceritakan semasa hidupnya, salah satu kebanggaan Indonesia telah berpulang. Namun rasa bangga kita tiada hentinya setiap mengulang kisahnya. Like dan Share postingan ini agar semakin banyak orang yang tahu, semoga bermanfaat

Sumber: idnnews.com

0 Response to "Inilah Hal-Hal Mengejutkan Tentang Sniper Indonesia Terbaik Dunia"

Posting Komentar