TERNYATA, Orang Indonesia Ini Di Segani Oleh Negara Adidaya

Amerika serikat merupakan negara adidaya yang selalu protektif kepada orang-orang yang menjadi ancaman bagi negaranya. Orang-orang yang ditakuti biasanya memiliki pengaruh besar mengancam ekonomi, politik dan militer mereka. Beberapa nama yang ditakuti dan akhirnya bisa disingkirkan, berdasarkan list yang beredar diantaranya Adolf Hitler, Che Guevara, Saddam Hussain, Ossama Bin Ladden dan lain-lain.

Namun tahukah anda bahwa amerika pun segan terhadap orang indonesia yang satu ini? Dia adalah Prabowo Subianto, berikut penjelasannya:

Seperti pembahasan pada Sabtu, 24-05-2014

”Prabowo Subianto Ditakuti amerika & sekutunya, mereka mengeluarkan miliaran dollar untuk memfitnah Prabowo” 

Ini adalah pesan dari saudara kita yang bernama Kang Romii Much Romiin di Facepage Berita Militer Indonesia yang berjudul “Proyek Mercusuar Malaysia Caplok Wilayah RI”. Yang telah mendapatkan info dari koran Al jazira Post tadi pagi tentang Ketakutan Amerika Jika Prabowo Subianto menjadi presiden.

“Pagi tadi sy membaca sebuah koran yg cukup berpengaruh di timur tengah yaitu koran Al jazira Post”

Dalam sebuah kolom tertulis bahwa. Bagaimana Amerika cukup terkejut dengan dukungan berbagai unsur para ulama yg menyokong Prabowo-Hatta menjadi pemimpin Indonesia.
Dalam kolom tersebut Amerika mengatakan. Jika Prabowo-Hatta terpilih maka Amerika cukup takut kalau kebangkitan Islam akan muncul di Indonesia dan bahkan mungkin Indonesia akan menjadi salah satu Negara Islam yg terkuat di dunia yg tidak bisa diotak atik oleh mereka untuk itu Amerika lewat CIA nya telah mengelontorkan miliyaran dolar kepada LSM di Indonesia untuk membuat fitnah kepada Prabowo dengan harapan Prabowo-Hatta tidak terpilih.


Kalau sampai terpilih menurut dokumen itu. Maka ini akan menjadi ancaman kepada Amerika dan sekutunya Australia yg memang dari dulu mau membuat indonesia ini hancur. Dan seperti kata Seorang praktisi komunikasi, yang pernah belajar di Kyushu Women University Jepang, Cut Meutia, seperti kami kutip dari account Facebook miliknya mengatakan, “New York Times tanggal 26 Maret 2014 memberitakan, bahwa Amerika Serikat tidak memberikan dukungan kepada Prabowo Subianto, karena Prabowo dianggap akan mengancam kepentingan Amerika Serikat di Indonesia. Dimana Amerika Serikat memiliki banyak perusahaan besar seperti Freeport yang merupakan perusahaan tambang emas terbesar di dunia.”

Dia menjelaskan, nampaknya pemberitaan soal sikap Amerika Serikat tidak merestui Prabowo sebagai capres membuktikan campur tangan pihak Amerika Serikat sangat kuat terhadap hasil Pilpres 2014. Sikap Prabowo yang keras dan terus menggelorakan nasionalisme itu menjadi alasan Amerika Serikat tidak merestui Prabowo sebagai capres. Karena jelas akan bertentangan dengan kepentingan Amerika Serikat di Indonesia.”

“Mungkin A.S takut kepada Prabowo yang karakternya tidak berkompromi itu, dan mungkin berpikir Prabowo akan berubah seperti Hugo Chavez yang menggelorakan anti AS di Amerika Latin dan kemudian melakukan nasionalisasi terhadap seluruh perusahaan minyak di negara itu,” tegas Meutia sebagaimana dikutip.

Sementara M. Arief Pranoto, menanggapi pernyataan Meutia dalam account yang sama mengatakan, “Dari aspek (substansi) geopolitik, semua intervensi asing di negeri manapun, muaranya ialah penguasaan ekonomi dan pencaplokan sumberdaya alam (SDA) yang meliputi emas, minyak, gas bumi, dan lain-lain. Itulah skema (tujuan) kolonialisme dimana pun sampai kapanpun. Kenapa demikian, karena kuncinya ialah ajaran Frederich Ratzel yang melegitimasi hukum ekspansi jika ruang hidup suatu negara sudah tidak mampu memenuhi keperluan, ruang tersebut dapat diperluas dengan mengubah "batas-batas negara" baik secara damai maupun melalui jalan kekerasan atau perang,” terang Arief.

Nah, jatuh bangunnya (kepemimpinan) di Indonesia, lanjut Arief, tak lepas dari implementasi teori Ratzel. Tak bisa tidak. Maka dukungan mereka (asing) terhadap sosok tertentu jangan dianggap ia hebat, go internasional, diterima publik global, dan lain-lain, tetapi harus dibaca secara cerdas bahwa sosok tersebut sengaja digebyarkan oleh media (pencitraan) lalu populer, namun kelak bila 'terpilih' justru akan mudah dikendalikan oleh kepentingan-kepentingan asing yang ingin mencengkram SDA republik ini.

Menurut peneliti Global Future Institute ini, ingat pernyataan Charlie Illingworth, penulis Amerika: “Presiden AS Richard Nixon (1969-1974) menginginkan kekayaan alam Indonesia diperas sampai kering. Indonesia, ibarat sebuah real estate terbesar di dunia, tak boleh jatuh ke tangan Uni Sovyet atau China”, tegasnya. Sehingga dia mengatakan, “Silahkan saudara-saudara memilih siapa?,” pungkasnya. Ksr

Entahlah, benar atau tidaknya permasalahan ini tak lantas menjadikan kita berbangga diri, sebaiknya kita lebih hati-hati dan lebih cerdas lagi dalam memilih pemimpin negara. Semoga bangsa indonesia memiliki pemimpin yang dapat mensejahterkan rakyatnya, tak peduli dia ditakuti atau disegani, yang terpenting adalah bagaimana kinerjanya kepada rakyat dan negara secara tulus. Menuntaskan permasalahan-permasalahan yang ada selama ini. Tanpa mengurangi norma dan etika yang telah lama kita anut dalam negara yang bermayoritas islam ini, justru menjadikan norma dan etika ini sebagai kekuatan dalam memimpin negara ini kedepannya, semoga kita menjadi masyarakat yang lebih pintar lagi, tidak mudah terpengaruh oleh arus adu domba negara lain.

Sumber: www.indopetronews.com

0 Response to "TERNYATA, Orang Indonesia Ini Di Segani Oleh Negara Adidaya"

Posting Komentar